Langsung ke konten utama

NUR SEBAGAI BUAH DZIKIR


               🅐🅛 🅗🅘🅚🅐🅜 *266-267*

 “ NUR SEBAGAI BUAH DZIKIR (1)”


 قومٌ تسبِقُ انوارهُم اذكارهُم وقومٌ تسبِقُ اذكارهُم انوارهُم وقومٌ تتساوٰى اذكارهُم و انوارهُم وقومٌ لا اذكار ولا انوار. نعوذ بالله من ذالك.

*_266. “ Sebagian kaum ada yang Nur (ma'rifat)nya mendahului dzikirnya,  dan sebagian kaum dzikirnya mendahului Nur-nya, dan sebagian lagi kaum yang tidak berdzikir dan tidak punya nur.” Na’udzubillahi min dzalik._*


 Kaum yang Nur-nya mendahului dzikirnya yaitu : Maj-dzubuun atau Murooduun (orang yang langsung ditarik oleh الله bisa makrifat), mereka setelah mendapat nur makrifat lalu berdzikir, sedang kaum yang dzikirnya mendahului Nurnya yaitu para Salikuun atau Murii-duun ( orang yang berusaha mencapai ma'rifat atau wushul kepada الله), mereka bermujahadah/ memerangi nafsunya dengan berdzikir sehingga mendapatkan nur ma'rifat.


ذاكِرٌ ذكرَ ليَسْتنيرَ قلبه فكان ذاكِراً وذاكرٌ اِستنارَ قلبه فكان ذاكِراً والذي استَوَت اَذكارُهُ واَنوارُهُ فبذِكرهِ يَهتدى وبنُورهِ يقتدى

Orang berdzikir yang dzikirnya untuk mendapatkan terang hatinya (yaitu salikuun/muriduun, dan ada orang yang berdzikir sedang hatinya telah terang/ mendapat nur (yaitu Majdzubuun/ murooduun) mereka semua disebut berdzikir.”

Golongan kaum yang mendapat nur sebelum dzikir itu disebut dalam ayat  :  يَختصُّ برَحْمَتهِ من يشـَاءُ “الله menentukan/ mengkhususkan rahmat-Nya pada siapa yang dikehendaki-Nya.”

Sedangkan golongan yang berdzikir kemudian mendapatkan Nur, disebutkan dalam ayat :  

“ وَالَّذِينَ جاَهَدُوا فِيْناَ لنَهْدِيَنـَّهُمْ سُبُلَنـاَ 

 Dan mereka yang benar-benar berjuang di jalan keridhoan-Ku, pasti Aku pimpin (Aku tunjukkan jalan kami).”

Syeikh Abul-Abbas Al-Mursy berkata : sebagian kaum ada yang mendapatkan karunia/ karomah dari الله dengan taat kepada الله (salikuun), dan ada yang bisa taat kepada الله sebab karunia/ karomah dari الله (majdzubuun). 


 ماكان ظاهرُ ذكرٍ الا عَن باطن شهودٍ وفكْرٍ


267. “ Tidak akan terjadi dzikir pada anggauta lahir kecuali sebab musyahadah dan berfikir (tentang keagungan الله) dalam batin (hati)nya .”



Yang dimaksud dzikir disini yaitu semua amal lahir, sebab semua amal lahir itu pasti timbul dari hati yang memandang الله (musyahadah) dan berfikir tentang keagungan الله. 

Apabila anggota lahir disibukkan dengan berdzikir kepada الله, itu sebagai tanda adanya cinta kepada الله dalam hatinya; ketika seseorang cinta sesuatu maka banyak menyebutnya, dan tidak ada cinta kecuali dari mengenal (ma'rifat).

Alhasil adanya dzikir pada anggota lahir itu timbul dari adanya musyahadah dalam batinnya, bagi para arifiin. Atau timbul dari berfikir tentang anugerah dari الله, bagi orang-orang yang mencari pahala. 

Dalam hal dzikir manusia terbagi menjadi tiga bagian : 

1. Orang yang mencari pahala (awam). 

2. Orang yang berharap sampai/ wushul kepada الله (salik). 

3. Orang yang mengagungkan dan memuliakan الله (’Arif).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keutamaan Ilmu Dan Ulama Serta Keutamaan Proses Belajar Dan Mengajar

Assalamualaikum sobat fajr kali ini kita akan membahas bagaimana Keutamaan ilmu Dan Ulama Serta Keutamaan Proses Belajar Dan Mengajar Allah berfirman: يرفع الله الذين أمنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات “ Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara engkau dan orang –orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat “ (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Artinya Allah akan mengangkat derajat para ‘ulama (orang yang ahli dalam bidang keilmuan), sebab mereka sanggup memadukanantara ilmu pengetahuan dan pengamalannya Ibnu Abbas telah berkata ra.: “Derajat ulama’ itu jauh diatas orang mukmin dengan selisih tujuh ratus derajat, sedangkan jarak antara dua derajat kira-kira perjalanan lima ratus tahun”. Allah berfirman: شهد الله أنه لا إله إلا هو و الملائكة وأولو العلم …الاية Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah memulai firmannya dengan menyebutDzatnya sendiri, kedua kalinya menyebut malaikat dan ketiga kalinya menyebutorang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan. Cukuplah bagimu berpegang te

BAIK MENJADI ORANG PENTING; TAPI LEBIH PENTING MENJADI ORANG YANG BAIK

Orang Baik cenderung LEBIH Banyak TERSENYUM; percaya atau tidak, kebaikan seseorang bisa ditunjukkan dari cara dia tersenyum.  Mengapa? Karena semakin banyak orang tersenyum, maka aura positif akan bertebaran disekitarnya. Selain itu, dengan tersenyum, orang akan terkesan lebih ramah dan bisa dipercaya.  Orang baik jarang dihinggapi pikiran negatif seperti iri hati & dengki.  Orang baik akan selalu MENANAMKAN PIKIRAN POSITIF dalam hidupnya; bahkan saat dia mengalami masa-masa sulit sekalipun, sehingga akan menyebarkan suasana nyaman. Orang Baik biasanya lebih sering MENYAPA Duluan.  Orang baik tidak akan keberatan untuk menyapa semua orang; bahkan terhadap orang yang berbuat jahat padanya sekalipun.  Orang baik selalu terhindar dari rasa menjadi orang penting, ingin dicari, dan dibutuhkan. Dia biasanya tidak membutuhkan pengakuan orang atas kinerjanya selama ini. Orang Baik TIDAK INGIN Menunjukkan BAHWA DIA BAIK; tapi orang jahat akan selalu membangun citra baik untuk (kekurangan)

Doa dan Wirid Sebelum Minum Kopi (Ijazah Gus Qoyyum Lasem)

Pengasuh Pondok Pesantren An Nur Lasem  Rembang KH Abdul Qoyyum Mansur (Gus Qoyyum) memberikan ijazah berupa bacaan wirid sebelum minum kopi (ngopi) yang dijelaskan dalam kitab   Tatsbitul Fuad  karya Syekh Abdullah bin Alawi bin Muhammad Al-Haddad. Gus Qoyyum menerangkan, pada halaman ke-13 jilid ke-2, ada satu bab berjudul  Ma yuqalu ‘inda syurbil qahwah  (مايقال عند شرب القهوة), yakni doa atau wiridan yang diucapkan ketika hendak minum kopi. Pertama, Waktu Subuh Apabila hendak minum kopi pada waktu subuh, membaca: Surat Al-Fatihah 1x Ayat Kursi 1x Kedua, Waktu Dhuhur Apabila hendak minum kopi pada pada waktu Dhuhur, membaca: Surat Al-Fatihah 1x Surat Quraisy 1x Surat Al-Kautsar 1x Surat Al-Ikhlaas 1x Ketiga, Waktu Sebelum Sahur Apabila hendak minum kopi pada waktu sahur secara khusus, membaca: Ya Qawiyyu ( يَا قَوِيُّ ) 166x Keempat, Waktu Lainnya Apabila hendak minum kopi pada waktu selain tiga waktu yang dijelaskan di atas, membaca surat Al-Fatihah dan lebih sempurna ditambah mem